Kamis, 20 Agustus 2009

*Bingkai*

Hmmmh…

Pandanganku terpaku pada bingkai biru kecil

Bergambarkan dua orang gadis remaja.. tersenyum..

Ya. ‘dia’ tersenyum.

Tampaknya angin segar seperti mengiringi senyuman mereka. Berhilir bersama sedikit larian anak kecil di belakang mereka. Tampak ramai di bingkai itu. Tetapi, senyuman mereka lah yang paling bahagia.

Memori berputar. Kembali pada kenangan lama. Kenanganku yang kecil. Menyakitkan.

Tak kusangka dia adalah pacar Arno. Siapa yang kuinginkan….

Dia selalu tersenyum bahagia, jika kubercerita. Tak kusangka dia berkhianat. Rela membohongi sahabat kecilnya ini. menyakitinya. Hingga aku ingin setidaknya ingin merasakan “kelenyapannya” dari dunia, walau sementara… yah. Aku baru saja bergeming seperti itu waktu itu… hingga pada saatnya aku terlelap tidur… menangisi segala kenyataan. Bahwa pacar Arno adalah sahabatku sendiri…

Terlelap di antara gerlingan air mengalir di sela sela pori-pori pipi pada wajahku.
*********************
Ku ingat… pagi harinya… terdengar bunyi getar manis menyelingi sepi kamarku, di sela-sela waktu ku usai mandi di senin pagi yang cerah.

Aku tergelak bahagia menyambut sms tersebut. Mungkin saja itu adalah sms yang kutunggu waktu itu. Yah.. mungkin saja.

Kulihat, kubuka kode hape ku. Di situ… di layar handphone-ku tampak “1 new message”
Aku membukanya, tak kusangka itu adalah sms berisi…

“innalilahi wa innalilahi rojiuun… telah berpulang ke Rahmatullah. Salah satu teman… Anardia Nissa pagi jam satu dini hari pada tanggal 7 Juni tadi pagi…”

Tak kuteruskan membaca…

Tak tau aku harus berkata apa-apa. Aku justru mematikan handphone ku. Dan tetap kuteruskan bersiap-siap di pagi yang mulai mendung tersebut . yah… hari itu ada rapat penting untuk UKM ku. Aku tetap berjalan tegas menuju gerbang rumah ku. Berusaha mengabaikan bayang – bayang sms yang telah dibaca pagi itu… “abaikan! Abaikan sms itu”, itu adalah kata-kata yang terus kukatakan dalam hati kecil yang sebenarnya justru tersenyum lebar.

Ya. aku tersenyum lebar. Suatu perilaku yang tak bisa kumaafkan bahkan sampai detik ini.

………………………………………………………………….
Aku sampai di kampus waktu itu. Masih kuingat jelas. Betapa sibuknya aku. Berbagai urusan UKM membuatku tak mengingat lagi soal kejadian sms tadi pagi. Tak kucari tahu sama sekali apapun soal sms tersebut. Ingat, aku mengingat… hari itu aku sibuk. Karena itu adalah rencana berpergian kami, anggota para UKM PRAPALA (pencinta alam) yang hendak pergi ke gunung Putri minggu kemudiannya.
Di tengah rapat aku teringat! Aku ada kuis waktu itu. Kalau tidak salah… mata kuliah pengendali mutu. Sehingga aku harus bergegas menyelesaikan rapat yang kupimpin waktu itu. Aku harus masuk kelas.

Aku berlari…
Aku benar-benar melupakan sms paginya tersebut.

Sehingga sedikit banyak aku tercengang, melihat hampir separuh mahasiswa mahasiswi kelas waktu itu, memakai pakaian berwarna gelap. Pakaian berkabung tepatnya.

Ternyata, kabar tersebut sampai ke telinga dosen. Dosen pun memakai warna baju serupa.
Aku hanya bisa menganga… itu kan sebenarnya hanya kabar bohong yang kusebarkan subuh tadi. Dengan nomor baru yang kubeli… *tak ada yang menyadarinya*

Ditambah lagi, Nardia baru saja pindah. Nomor rumah barunya tidak ada yang tahu. Dan hapenya sedang rusak.

Lengkap sudah.

Aku hendak saja diajak ke rumah Nardia. Aku hanya bisa bertubuh lemas.

Aku mengikutinya… sama sekali aku tak berani berucap kata. Kuis telah dihentikan. Dan semua menuju rumah Nardia.

Aku tak bisa membayangkan… bagaimana reaksi orang tua “dia” nanti. Ya.. dia.. panggilan kecilku padanya…

Tapi tak kusangka. Kejadian yang ada di rumahnya justru lebih mencengangkan dari yang ku kira. Yah. Tak ada bendera kuning. Tak ada apapun tanda sedih di tampaknya. Tetapi, di dalam… ternyata…
Dia telah terkujur dengan bibir pucat pasi. Lemas. Dikelilingi oleh orang yang menangisinya.
Aku diam. Pandanganku kabur.

…………………………………………………………………………………….
Sekarang, aku hanya bisa membayanginya. Memandangnya dalam bingaki kecil biru itu. Satu-satunya kenangan terakhir ku dengannya. Dan juga, secarik kertas kecil di sebelahnya…






“nya… Happy Birthday! Gw sengaja nulis di secarik kertas ini… ahahhaa! Gimana surprise party nya? Menikmati kah?

Udah sengaja gw setting supaya Arno dateng… ehehe. Sori nih. Gw gak bilang. Kalo Arno sebenernya sepupu gw… gw juga baru tau.

Minggu kemarin, gw jalan bareng dia. Yah. Nostalgia 10 taun gak ketemu lah… apalagi dia jadi keren. Nama panggilannya pun berubah.

Nya.. dia suka ama lo.. ahaha. Sekarang lo udah jadian kan ama dia? Selamet yaaa… (awas kalo lo gak jadian ama dia! Gw marah!!! Hahaha)

Maaf nih. Gw sok2 tulis surat di hari ulang taun lo.. maaf banget juga gw gak bilang. Kalo sebelum hari ulang taun lo, gw harus pergi ke Singapore. Gw harus berobat. Gw sendiri gak ngerti sakit apa. Tapi katanya sih parah. Hahaha.

Tunggu gw di Jakarta yaaa. Dengan senyum bahagia mu bersama Arno….

Sekali lagi.. Happy Birthday Sonya!

Love, Nardia… ^_^”





Seluruh butiran air mataku tumpah waktu pertama membacanya. Deras. Membaca secarik surat yang kubaca. Di tengah pembacaan yasin di kamar dia… dia membungkusnya rapih. Dengan pita, bertuliskan namaku besar-besar… membuatku mudah menemukannya dalam keadaan ‘setengah sadar’.

………………………………………………………………
Tiga hari lalu adalah 5 tahun Dia pergi… hari ini, adalah hari ulang tahunku… aku kembali membaca suratnya.

Dia pergi… dia telah pergi… dengan mengusahakan segala kebahagiaannya padaku. Hanya untukku. Tak peduli kesehatannya. Yang ternyata mendahului segala rencananya…

Dia… ini adalah kesalahan terbesarku seumur hidup. Tak akan pernah kumaafkan diriku ini. telah menodai segala kesetiaanmu…

Rintihan berganti deras tangis.

Aku masih menangis… di sebelah bingkai besar di dinding…

Bergambarkan… foto pernikahanku dengan Arno.






>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
end.


inspirasi: cerita kisha...



*dilarang plagiat*




Rr Wahyu Nurul Fitri R
19 Juni 2009
17.20 WIB
Bintaro, Jakarta selatan.

0 comments:

Posting Komentar

Mohon kritik & sarannya yang membangun...
jangan menjatuhkan, ataupun semacamnya.
Terima kasih atas partisipasinya ^^

Related Posts with Thumbnails