Sabtu, 09 Januari 2010

Kotak Musik


"ingatkah kau? saat pertama aku menemukanmu di bawah pohon rindang siang itu? kau sedang menangis tersedu...
dan ingatkah kau? saat pertama kubertemu denganmu? kuperdengarkan kotak musik ini padamu... pertanda persahabatan kita.
dan taukah kau?
kau boleh memiliki kotak musik kesayanganku ini sekarang. tapi satu hal. jangan pernah lupakan aku. dan berikanlah kepadaku kembali suatu saat... kotak musik itu padaku.
ketika kita bertemu untuk ke-28 kalinya sama seperti ulang tahunmu.
hari ini.
karena aku, takkan memberikan pertemuan ke-28 itu padamu sekarang.
karna aku tak mau... jikalau ini terakhir ...
pertemuan terakhir kita, adalah ke-28 kalinya"

*Dito-sahabat terbaikmu*

kubaca... kubaca berulang ulang secarik kertas terakhir di dalam kotak musik indah ini. Berbentuk piano. Diikatkan dengan pita mungil. kertas mungil beserta tulisan indah yang mungil pula di kaki kotak musik tersebut.

hilir perlahan angin membawa rerumputan ladang ini semakin bergoyang, membawa pula air mataku pergi menjauh dari pelupuknya.


Aku.. masih tersenyum mendengarkan alunan musik benda kecil yang kupegang sekarang. Di atas padang rumput yang berharga. Tempat aku bertemu dengannya. Dito namanya. Sahabat terbaikku, yang bahkan tak pernah kuketahui dengan betul. Siapakah dia?



Dito- datang di saat aku menangis tersedu di bawah pohon apel merah yang sedang berbuah. Dia mendengarkanku alunan musik ini. Indah.

Terbiasa aku dengannya. Bertemu setiap sabtu menjelang siang dengan alunan musik piano mungil yang dipegangnya. Masih dengan senyum manisnya.

Umurku... masih 11 tahun saat itu. Dia sahabat pertama saat kepindahanku ke tempat ini. Tempat kecil di pegunungan, pedesaan yang indah dan bersih. Yang sempat kunodai dengan tangis sedihku di atas ladangnya, yang hijau menghampar luas. Jika pagi, akan kautemukan rerumputan yang masih basah berlumurkan embun pagi yang belum mengering. Jika siang, kau akan merasakan hilir angin sejuk merambati seluruh tungkukmu dan membawa helaian rambutmu pergi, dengan sinar matahari yang tidak terik. Dan jika malam, kau akan menemukan hamparan bintang di atasnya. Indah sekali. Dan kuingat...saat itu.. pertama ku memandangi sinar bintang di tempat ini... masih dengan Doni. dengan segala alunan musik benda mungil yang dibawanya.

Dan aku sekarang?
harus pergi meninggalkan tempat ini, Entah sampai kapan...
masih diiringi kotak musik peninggalan sahabat kecilku yang menghilang begitu saja, yang bahkan tak pernah kudapatkan satu helai pun potret wajahnya, tak kuketahui siapa orang tuanya, bahkan dimana dia tinggal.
Satu satunya yang menjadi bukti ia ada... segala ingatanku tentangnya.

___________________________________________
___________________________________________
Pesawat penerbangan menuju Indonesia telah diterbangkan. Dari daerah kecil nan indah di benua Amerika, aku sudah tamat sekolah. Meninggalkan berbagai kisah. Termasuk kisah sahabatku yang tak pernah kutemui lagi.

Aku kembali pulang Indonesia! pulang!
entah apa yang kurindukan dari negara ku ini... negara semasa kecilku. Bukan tempat aku tumbuh dewasa, dan belajar bersosialisasi. Bukan tempat dimana mempunyai banyak kenangan. Entah apa... tapi rasanya aku sangat ingin pulang.

........................................
........................................

"anna!", teriak girang tante Steffi. Adik ibuku.

aku memeluknya. Lama tak bertemu. Aku sangat merindukannya.
Tante steffi.. dia sudah seperti ibuku. Dia yang merawatku sejak aku lahir. Dikarenakan,menurut dokter, semasa aku kecil aku tak bisa menghirup udara yang begitu dingin. Pernafasanku belum begitu kuat. Maka, orang tuaku yang harus menetap di Amerika. Tempat kerja mereka, dan tinggal di daerah pegunungan. Mengurusi segala ladang dan perternakan yang mereka miliki disana, warisan kakekku yang memang orang asli sana.

Tante Steffi mempunyai tiga orang anak. Tetapi, ketiganya adalah laki laki. Maka dari itu, dengan senang hati Tante Steffi mengurusiku layaknya putrinya sendiri.

.........

Tante Steffi membukakan pintu kamarku. Masih pintu kamar yang sama dengan sewaktu aku kecil.


*to be continued. ~>maaf gaje jadinya. ngantuk soalnya

2 comments:

Anonim mengatakan...

cool..

saya vote cool 1... :D

yusri-outsider.blogspot.com

Nurul mengatakan...

thx komennya :)
nanti baca lanjutannya juga ya...

Posting Komentar

Mohon kritik & sarannya yang membangun...
jangan menjatuhkan, ataupun semacamnya.
Terima kasih atas partisipasinya ^^

Related Posts with Thumbnails