Jumat, 16 April 2010

Sahabat, kawan, atau musuh (?!)


Beberapa lalu, ketika saya sedang menjelajah situs yahoo! answers, saya menemukan yang menurut saya lumayan menarik di dalam kategori "Teman".
Singkat cerita, sebenarnya saya adalah user yahoo! answers yang sering menjawab dan memposting pertanyaan di kategori: Komik dan Animasi.
Tetapi, pada waktu itu saya sedang mencoba kategori-kategori lain. Kategori lainnya yang sering saya kunjungi adalah: Perguruan Tinggi, Teman, dan juga Berita dan Peristiwa.
Back To topic,..
Mengenai postingan yang saya temukan di kategori tersebut, adalah: http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=AlSgfhDz23guAYD02Q3.yf6gRAx.;_ylv=3?qid=20100406224250AAl6TCa&show=7#profile-info-nn3SkrANaa

Di dalam posting tersebut, saya menemukan topik menarik. Yaitu mengenai masalah yang umum ditemukan dalam hubungan pertemanan. Dimana sebuah kelompok pertemanan yang sering kita dengar dengan sebutan "gank" menjadi polemik, antara mereka itu adalah "sahabat" "kawan" atau justru "musuh" (?!)

Mengapa saya berkata demikian?
Itu didasari relaita yang ada. Setelah bertahun-tahun saya mengalami berbagai macam hubungan pertemanan, dan mencoba mengamati satu persatu dari jenis hubungan pertemanan yang ada. Dimana dalam "gank" tersebut, tak selamanya "indah" dimana sering kumpul berasama, sering tertawa, jalan, sharing, dan seperti "ringan tanpa beban". Padahal, dibalik itu semua... yah, mungkin salah satu dari para blogger di sini tahu.. bahwa mungkin itu memang hanya "tampilan luar" saja, karena dibalik itu semua masih banyak hal yang "palsu" hal yang juga menyakitkan. Dimana, terkadang teman satu gank kita sendiri entah sengaja maupun tidak sengaja menjatuhkan satu sama lain di dalam kelompok tersebut.
Seperti misalnya: membicarakan keburukan dan sebagainya (di belakang).

Secara idealnya, seharusnya yang namanya teman, apalagi sahabat tidak boleh berlaku sedemikian. Dimana satu sama lain bukannya saling mendukung malah terkadang menyakiti hati yang lainnya. Dan hal tersebutlah, yang terkadang menimbulkan keretakan keretakan dalam hubungan pertemanan. Mengapa? karena, yang seharusnya hal seperti itu bukanlah hal untuk diperbincangkan dibelakang yang bersangkutan, tetapi seharusnya dibawa sharing.. bukan secara sindiran atau semacamnya, bicaralah langsung, perlahan, berusaha dengan intonasi nada yang lembut, agar tidak menyakiti hati kawan kita sendiri :)

Lalu, bagaimana dengan kasus yang sudah-sudah? mengenai dalam hubungan pertemanan justru saling menjatuhkan? mereka masuk ke golongan manakah? Sahabat, Teman, atau justru musuh?
Hanya kita sendiri sebagai teman mereka yang dapat menilai.
Saya berikan beberapa pendapat saya mengenai pertemanan dan persahabatan tersebut:

teman menurut saya, ada:
1. teman baik (dimana seseorang/lebih yang kita kenal sebagai teman ini, *bisa teman sekelas, teman sejawat, atau semacamnya* selalu bersikap baik kepada kita, tetapi dia bisa saja dekat, atau justru tidak begitu dekat dengan kita)

2. teman dekat (seseorang/lebih yang kita kenal sebagai teman, yang selalu menemani kita kemanapun, tempat kita sharing berbagai macam cerita, mengeluh dan berbagi) --->hal yang paling sulit untuk dibedakan adalah: teman dekat dan sahabat.

3. teman main (seseorang/lebih, dimana kita sering menghabiskan waktu bersama di sebuah/hanya beberapa kesempatan, untuk berbincang-bincang, sekedar bercanda bersama, dan membicarakan obrolan-obrolan ringan, tanpa ikatan rasa "sayang sebagai teman", hanya cukup teman main)


dan, sahabat: dimana seorang sahabat, selalu membela temannya, berlaku baik, setia, tidak akan pernah menyakiti temannya, selalu berlaku untuk yang terbaik bagi sahabatnya, dan tidak akan pernah sedikitpun terlintas untuk mengkhianatinya apalagi membuangnya suatu hari nanti.



Lalu, dalam kondisi faktualnya, bagaimana pengaplikasian "pendapat" saya ini?
seperti ini, kurang lebih:

1. jika teman2mu itu hanya membicarakan kejelekan teman yang hadir itu, tanpa menginginkan kejelekannya berubah menjadi baik, dan hanya mentertawakan kejelekannya di belakangnya, dan tanpa ada yang membela satupun temanmu yang tidak hadir itu,dan sikap mereka setelah membicarakan teman yang tidak hadir itu ketika bertemu tidak berubah menjadi tidak baik, mereka masuk ke dalam "teman dekat" tetapi, jika dipertahankan seperti itu.. bisa berubah menjadi "musuh dalam selimut"

2. jika teman2mu itu.. membicarakan kejelekan teman yang tidak hadir itu, mentertawakannya, tanpa menginginkan kejelekannya menjadi baik, tidak ada satupun yang membela, dan sikapnya sedikit berubah menjadi "lain" atau lebih "hambar" ketika bertemu, mereka hanyalah teman main.

3. jika teman2mu itu, membicarakan kejelekannya tanpa maksud mentertawai kejelekannya, dan mengharap temanmu itu bisa jadi lebih baik ke depannya, dan mencari solusi bersama bagaimana cara merubah sifat jeleknya tanpa menyinggung perasaannya, dan tetap mengingat segala kebaikan temanmu yang tidak hadir itu... mereka bisa digolongkan teman baik yang menuju sahabat. atau justru, sahabat sendiri..
karena yang dilakukan mereka bukanlah maksud "membicarakan kejelekannya" tetapi, bermaksud "mengubah kejelekan seorang teman tersebut menjadi lebih baik ke depannya" :)


*sesuai jawaban saya di dalam link saya di atas*



Jadi, bagaimana menurut kalian tentang pertemanan kalian?

10 comments:

Unknown mengatakan...

pertamax.....

kalo menurut saya itu faktor sifat dasar manusianya yang inkonsis dan egocentis...
jadi bagaimana pun km memecah kata teman menjadi berbagai kata...
semuanya akan tetap saja jika seorang "teman baik" bisa berubah jadi musuh karena faktor ego dan faktor inkonsis tersebut... :)

Nabilla mengatakan...

Waaaa.... Nice info kak. Sumpah aku sebetulnya bingung, antara sahabat atau teman. Selama hidup 13 tahun ini, aku belum pernah menemukan yang namanya "Sahabat". Sahabat terbaik yang aku punya hanya ibuku.

Waaa.. pokoknya nice info lah. Thanks for sharing. ^^

Rinda mengatakan...

wah betul juga rul,,tapi untungnya kk bisa bedain mana temen mn shbt,ya kata nurul di atas,,,

nurul sora mengatakan...

@Elz: thx komennya :)
yah.. memang iya karena sifat dasar manusia. tapi maksud post saya di atas juga membagi pertemanan atas sifat dasar tersebut. agar setidaknya mengantisipasi kejadian di masa datang yg mungkin terjadi :p

^^

nurul sora mengatakan...

@ghina: trims ghina :)
iya, mencari sahabat yang "benar-benar ideal" emang susah. semoga kita sama-sama menemukannya suatu saat ya ^^
dan kalau ibu... emang bisa jadi sahabat, teman, dan semuanya di satu waktu. :D

@rinda: iya kak... makasih kak komennya. :)

Om Rame mengatakan...

iLustrasi di atas pernah sy aLami. hmmm, jd terkenaL kembaLi kisah tsb. trims untuk tips bermanfaatnya.
------------
saLam kenaL.

nurul sora mengatakan...

terima kasih komentarnya. :)
salam kenal juga

Ummiega mengatakan...

Persepsi saya masih pada bahwa teman dan sahabat adalah sebuah sinonim. Masalahnya hanya pada jenis sahabat yang mana. Yang bermanfaat atau merugikan. Bagaimanapun kita semua dalam pertemanan tentunya yang dibutuhkan adalah take and give, win win solution.

Manik Arditasari mengatakan...

gmana sih caranya buat blog sebagus ini ?

Aditsa A Muthmainnah mengatakan...

nice :)

Posting Komentar

Mohon kritik & sarannya yang membangun...
jangan menjatuhkan, ataupun semacamnya.
Terima kasih atas partisipasinya ^^

Related Posts with Thumbnails